Senin, 23 Januari 2012

TAHUN BARU 2012, ADA APA?

SELAMAT TAHUN BARU 2012. SEMOGA SEMUANYA MENUJU PERUBAHAN YANG POSITIP BAGI UMMAT MANUSIA.

10 komentar:

  1. Selamat tahun baru! Moga perubahan besar terjadi di bumi kita ini. perubahan ke arah mardhotillah!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!

    BalasHapus
  2. BRAVO PERUBAHAN SEMACAM REVOLUSI BALDATUN TOYYIBATUN WAROBBUN GHOFUUR

    BalasHapus
  3. KRISIS PANGAN DUNIA DAN ANTISIPASI
    RAWAN PANGAN INDONESIA
    MENJELANG TAHUN 2015

    KERANGKA RANGKUMAN
    PEMIKIRAN DARI BERBAGAI SUMBER
    Oleh : Ronnie Kiagoes
    Ketua Forum Alumni Jerman & Uni Europa
    HP. 082125643918
    e-mail : ronniekiagoes@g.mail.com
    forumalumnijerman@g.mail.com
    KRISIS PANGAN DUNIA
    DAN ANTISIPASI RAWAN PANGAN INDONESIA
    MENJELANG TAHUN 2015

    Indonesia adalah negara besar, unik dan kompleks. Sebagai sebuah negara yang kaya sumber daya alam (SDA) serta memiliki banyak sumber daya manusia (SDM) dengan jumlah penduduk sekitar 240 juta jiwa. Memiliki ribuan pulau dengan garis pantai sepanjang 81.000 km sehingga termasuk kekayaan laut terbesar di dunia dengan potensi budidaya kelautan seluas 24 juta ha.
    Sebagai Negara Maritim, pengelolaan Zone Ekonomi Eksklusif (ZEE) dan morikultural potensi produksi ikan bisa lebih dari 48 juta ton pertahun. Indonesia juga dikenal sebagai negara Agraris karena sebagian besar penduduknya bekerja di bidang pertanian. Jumlah petani tercatat sebanyak 43 juta jiwa yang terbesar di 73.000 desa dengan luas lahan pertanian mencapai 190 juta ha, 64 juta ha merupakan lahan pertanian, produk nasional + 65 juta ton GKG, tetapi karena konsumsi besar tertinggi di dunia yaitu 139 kg/kapita/ tahun maka Indonesia masih harus import beras. Import beras saat ini mencapai 1,23 juta ton guna memenuhi cadangan pangan nasional pada tingkat aman.
    Ironis memang dengan sumber daya manusia (SDM) dan sumber daya alam (SDA) yang melimpah pun kondisi geografis maupun klimotologis sangat mendukung, harusnya Indonesia jadi pengeksport produk pertanian terbesar di dunia untuk banyak komodity pertanian. Tetapi kenyataannya beras, jagung, kedele, buah dan sayur-sayuran harus didatangkan dari negara lain.
    Berarti ada yang salah dalam kebijakan maupun manajemen produksi karena hal ini sudah sampai-sampai garam pun harus import, daging sapi, susu bahkan telur ayampun serta gandum 100% masih dibeli dari luar karena belum bisa diproduksi didalam negeri. Adapun hubungan yang tidak harmonis antara pengusaha dan penguasa sehingga mengakibatkan masyarakat banyak menjadi korban dan petani / peternak sebagai pelaku utamalah yang paling menderita.
    Tidak ada kedaulatan bagi petani, tidak ada perlindungan bagi mereka bahkan ibaratnya seperti masyarakat terlantar yang sengaja dibiarkan tanpa arah dan tujuan jelas kelanjutannya namun untungnya mereka tetap bekerja dan terus berproduksi dari tuntutan hidup meski minim fasilitas dan produktivitasnya. Kompleksitas seharusnya tidak mengalahkan intensitas dalam pola pembangunan bidang pertanian khususnya pangan guna mempercepat pertumbuhan dan sekaligus meningkatkan produksi bahan pangan.
    Indonesia memerlukan suatu program nasional, “langkah terpadu skala nasional”, bukan sekedar isu atau bahan seminar semata yang dengan keinginan menggebu karena besarnya rencana global tetapi pelaksanaannya kurang serius dan tidak berkelanjutan. Dengan kata lain sekedar “show up” guna menarik simpati pejabat dan masyarakat sedang rakyat tidak dapat berbuat banyak.

    BalasHapus
  4. Laju Eksplorasi Cadangan Minyak Indonesia Sangat Tinggi

    Artikel oleh ESDM 4 Maret, 2012

    Share

    SEMARANG - Tingkat pengurasan cadangan minyak Indonesia ternyata sangat tinggi, mencapai 8 kali laju pengurasan di negara-negara penghasil minyak utama dunia seperti Arab Saudi dan Libya. Hal ini disampaikan Kepala Divisi Humas, Sekuriti, dan Formalitas BPMIGAS Gde Pradnyana dalam pertemuan Perhimpunan Mahasiswa Geologi se Indonesia (Perhimagi) Sabtu (3/3/2012) di Universitas Diponegoro, Semarang.

    “ Indonesia yang memiliki cadangan hanya sekitar 4 miliar barel memproduksikan minyak rata-rata 1 juta barel per hari. Artinya, reserve to production ratio negara kita hanya lah 4. Angka ini jauh dibawah Arab Saudi dan Libya. Dengan cadangan minyak mencapai 265 miliar barel, Arab Saudi hanya memproduksi minyak rata-rata 8 juta barel per hari atau tingkat reserve to production ratio nya mencapai 35. Sementara Libya, yang memiliki cadangan minyak 46 miliar barel dan tingkat produksi sebesar 1,5 juta barel per hari, memiliki reserve to production ration sebesar 30,”TUTUR Gde Pradnyana.

    Artinya selama ini lanjut Gde, kita menguras cadangan minyak kita kurang lebih 8 kali lebih cepat dari Arab Saudi dan Libya. Dengan kata lain cadangan minyak kita 8 kali lebih cepat habis dari dua negara tersebut. Laju pengurasan minyak kita sudah tergolong sangat tinggi jika dibandingkan negara penghasil minyak lain.

    Penemuan cadangan minyak yang berukuran cukup besar di Indonesia umumnya terjadi di Indonesia barat. Misalnya lapangan Minas, Duri, dan terakhir Cepu. Pengurasan cadangan Minas sudah dilakukan sejak tahun1950-an dan mencapai puncaknya th 1975 sampai 1976 dengan tingkat produksi di kisaran 250 ribu barel per hari dan menjadi penyumbang terbesar terhadap produksi nasional 1,5 juta barel per hari. Sejak itu produksi dari Minas terus menurun dan kini hanya menghasilkan sekitar 70 ribu barel per hari. Penurunan dari Minas ini masih ditutupi dari pengurasan cadangan Duri yg dimulai sekitar tahun 1980-an dengan tingkat produksi sebesar kurang lebih 400 ribu barel per hari dan membuat produksi nasional kembali mencapai puncaknya di tahun1995- 1996 dengan produksi sebesar 1,6 juta barel per hari. Selanjutnya lapangan Duri-pun terus menurun produksinya seiring dengan menipisnya jumlah cadangan yg tersisa. Kini kedua lapangan Minas dan Duri hanya menghasilkan sekitar 360 ribu barel per hari.

    Penemuan (discovery) lapangan minyak lainnya ukurannya jauh lebih kecil. Sebaliknya eksplorasi yang belakangan ini gencar dilakukan di Indonesia timur menghasilkan penemuan cadangan-cadangan gas dalam jumlah besar, bukan minyak. Misalnya Tangguh, area deepwater Selat Makassar (Gandang, Gendalo, Gehem, dll), Masela (Laut Timor), dan terakhir oleh Genting Oil di Bintuni. Dari dua kenyataan itu maka cadangan terbukti minyak nasional kita terus menyusut dalam 10 tahun ini dari 4,3 miliar barel menjadi 3,9 miliar barel. Smentara cadangan gas kita masih tetap tinggi, lebih dari 104 triliun kaki kubik.

    "Industri hulu migas adalah industri pencarian (eksplorasi) dan pengurasan (eksploitasi) cadangan migas. Alam tidak bisa dipaksa untuk menghasilkan minyak ataupun gas, tetapi kita hanya bisa mencari dimana cadangan-cadangan tersebut berada dan kemudian mengurasnya dengan berbagai cara," tutur Gde.

    Dia menambahkan dengan kebutuhan/konsumsi bahan bakar minyak (bbm) nasional yang saat ini sudah diatas 1,2 juta barel per hari dan kemampuan kilang domestik hanya 700 ribu barel per hari, maka sisa kebutuhan bbm masih harus diimpor. "Ini tidak bisa dihindari, seandainyapun produksi minyak mentah kita kembali ke 1,6 juta barel per hari maka impor bbm tetap tidak bisa dihindari," ujarnya.

    Mengingat Indonesia sangat membutuhkan energi untuk menopang perekonomian, dan minyak semakin sulit didapat dan diproduksikan karena saat ini alam lebih banyak memberikan gas ketimbang minyak,dengan demikian masalah subsidi BBM dan kenaikan harga BBM adalah realita yang harus disikapi oleh semua pihak secara bijak. (SF)

    BalasHapus
  5. Dibahas, Cadangan Bahan Bakar Nasional

    Artikel oleh ESDM 6 Agustus, 2011

    Share

    JAKARTA - Untuk mewujudkan sistem ketahanan energi nasional, harus mendapat dukungan dari kebijakan pasokan dan kebutuhan. Sistem ketahanan energi harus mampu merespon dinamika perubahan energi global dan kemandirian menjamin ketersediaan energi. Terkait upaya mewujudkan ketahanan energi nasional, pemerintah melakukan pembahasan mengenai penyediaan cadangan bahan bakar nasional.

    Cadangan bahan bakar Indonesia, menurut Dirjen Migas Kementerian ESDM Evita H. Legowo dalam rapat mengenai cadangan bahan bakar nasional di Gedung Migas, Rabu (3/8), hanya sekitar 20 hari. Jika dibandingkan negara maju seperti Amerika Serikat yang memiliki cadangan bahan bakar 7 bulan dan Jepang sebanyak 200 hari atau sekitar 6 bulan, maka cadangan bahan bakar Indonesia masih terbilang kurang.

    “Untuk memperkuat cadangan tersebut, maka perlu dilakukan pembahasan yang lebih intensif,” kata Evita dalam pertemuan yang dihadiri oleh perwakilan Dewan Energi Nasional, Kementerian Keuangan, Bappenas, BPH Migas dan PT Pertamina.

    PT Pertamina yang diwakili Dirut Karen Agustiawan dan Direktur Pemasaran dan Niaga Djaelani Soetomo, mendukung upaya pemerintah memperkuat cadangan bahan bakar nasional. Saat ini stok bahan bakar masih dititipkan pemerintah ke BUMN tersebut.

    Dewan Energi Nasional juga telah menyusun konsep mengenai ketahanan bahan bakar nasional. Menurut DEN, idealnya cadangan bahan bakar tersedia di setiap pulau terbesar.

    Pada kesempatan itu, Kementerian Keuangan mengingatkan agar penyediaan cadangan bakar nasional dilakukan secara bertahap, disesuaikan dengan keuangan negara.

    Pertemuan menyepakati akan berkonsentrasi pada cadangan bahan bakar nasional yaitu gasoline subsidi dan non subsidi, solar dan LPG.

    ”Selain itu, perlu dilakukan studi mengenai pentahapan penyediaan cadangan bahan bakar nasional yang terkait dengan jumlah, waktu, lokasi dan skenario pembebanan tugas dan biaya,” kata Evita.

    Rapat juga menyepakati dibentuknya tim inti yang terdiri dari unsur DEN, Ditjen Migas, Kementerian Keuangan, Bappenas, Balitbang ESDM cq Lemigas dan Pertamina. Tim ini diharapkan sudah dapat memberikan masukannya sebelum akhir tahun 2011. (TW)

    BalasHapus
  6. Atasi Marahmu, Gapai Ridho Rabbmu

    Siapapun kita, tentu pernah merasakan marah, bahkan mungkin tidak jarang kita merasakan kemarahan dan emosi yang sangat.
    Memang sifat marah merupakan tabiat yang tidak mungkin luput dari diri manusia, karena mereka memiliki nafsu yang cenderung ingin selalu dituruti dan enggan untuk diselisihi keinginannya.
    Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Aku ini hanya manusia biasa, aku bisa senang sebagaimana manusia senang, dan aku bisa marah sebagaimana manusia marah”[1].
    Bersamaan dengan itu, sifat marah merupakan bara api yang dikobarkan oleh setan dalam hati manusia untuk merusak agama dan diri mereka, karena dengan kemarahan seseorang bisa menjadi gelap mata sehingga dia bisa melakukan tindakan atau mengucapkan perkataan yang berakibat buruk bagi diri dan agamanya[2].
    Oleh karena itu, hamba-hamba Allah Ta’ala yang bertakwa, meskipun mereka tidak luput dari sifat marah, akan tetapi kerena mereka selalu berusaha melawan keinginan hawa nafsu, maka mereka pun selalu mampu meredam kemarahan mereka karena Allah Ta’ala.
    Allah Ta’ala memuji mereka dengan sifat ini dalam firman-Nya,
    {الَّذِينَ يُنْفِقُونَ فِي السَّرَّاءِ وَالضَّرَّاءِ وَالْكَاظِمِينَ الْغَيْظَ وَالْعَافِينَ عَنِ النَّاسِ وَاللَّهُ يُحِبُّ الْمُحْسِنِينَ}
    “Orang-orang yang bertakwa adalah mereka yang menafkahkan (harta mereka) baik di waktu lapang maupun sempit, dan orang-orang yang menahan amarahnya serta memaafkan (kesalahan) orang lain. Allah menyukai orang-orang yang berbuat kebajikan” (QS Ali ‘Imran:134).
    Artinya: jika mereka disakiti orang lain yang menyebabkan timbulnya kemarahan dalam diri mereka, maka mereka tidak melakukan sesuatu yang diinginkan oleh watak kemanusiaan mereka (melampiaskan kemarahan), akan tetapi mereka (justru berusaha) menahan kemarahan dalam hati mereka dan bersabar untuk tidak membalas perlakuan orang yang menyakiti mereka[3].
    Keutamaan menahan marah dan mengendalikan diri ketika emosi
    Dalam sebuah hadits yang shahih, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
    « لَيْسَ الشَّدِيدُ بِالصُّرَعَةِ ، إِنَّمَا الشَّدِيدُ الَّذِى يَمْلِكُ نَفْسَهُ عِنْدَ الْغَضَبِ »
    “Bukanlah orang kuat (yang sebenarnya) dengan (selalu mengalahkan lawannya dalam) pergulatan (perkelahian), tetapi tidak lain orang kuat (yang sebenarnya) adalah yang mampu mengendalikan dirinya ketika marah”[4].
    Inilah kekuatan yang terpuji dan mendapat keutamaan dari Allah Ta’ala, yang ini sangat sedikit dimiliki oleh kebanyakan manusia[5].
    Imam al-Munawi berkata,“Makna hadits ini: orang kuat (yang sebenarnya) adalah orang yang (mampu) menahan emosinya ketika kemarahannya sedang bergejolak dan dia (mampu) melawan dan menundukkan nafsunya (ketika itu). Maka Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam dalam hadits ini membawa makna kekuatan yang lahir kepada kekuatan batin. Dan barangsiapa yang mampu mengendalikan dirinya ketika itu maka sungguh dia telah (mampu) mengalahkan musuhnya yang paling kuat dan paling berbahaya (hawa nafsunya)”[6].
    Inilah makna kekuatan yang dicintai oleh Allah Ta’ala yang disebutkan dalam sabda Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam, “Orang mukmin yang kuat lebih baik dan lebih dicintai oleh Allah daripada orang mukmin yang lemah”[7].
    Arti kuat dalam hadits ini adalah kuat dalam keimanan dan kuat dalam berjuang menundukkan hawa nafsunya di jalan Allah U[8].

    BalasHapus
  7. Dr tetangga
    Penduduk di sekitar Kepulauan Solomon, Pasifik Selatan, memiliki kebiasaan unik: meneriaki pohon. Mereka melakukannya bila menjumpai pohon berakar sangat kuat sehingga sulit ditebang. Mereka meneriakinya supaya pohon itu mati.
    Setiap hari, selama berjam-jam, para penduduk meneriakinya keras-keras. Hal ini terus berlangsung hingga kira-kira 40 hari lamanya.
    Apa yang terjadi setelah masa itu, sungguh menakjubkan! Perlahan-lahan dedaunan pohon itu mulai mengering. Kemudian, dahan-dahannya mulai rontok. Lama-lama, pohon itu mati dan kini mudah ditebang.
    Penduduk primitif di Kepulauan Solomon telah membuktikan bahwa teriakan terus-menerus pada makhluk hidup tertentu, seperti pohon, bisa membuatnya mati. Ternyata, sebuah teriakan punya kekuatan. Dan teriakan negatif, tentu memuat dorongan negatif pula. Dampak yang paling membahayakan: mematikan!
    Pernahkah Anda berteriak kepada orangtua, Anda, pasangan hidup, saudara, atau orang-orang terkasih lainnya?
    Kepada anak-anak, mungkin Anda pernah meneriakkan, "Ayo cepat! Dasar lambat! Bodoh banget sih! Begitu aja nggak bisa dikerjakan?! Jangan main-main di sini! Berisik!"
    Atau, mungkin Anda pun pernah berteriak balik kepada pasangan hidup Anda karena merasa sakit hati, "Suami/istri seperti kamu nggak tahu diri! Nggak bisa apa-apa! Aduuuuh, kok kampungan banget sih!?"
    Atau, teriakan guru pada anak didiknya, atasan pada bawahan, pemimpin pada timnya, "Goblok, persoalan mudah begitu saja, nggak bisa! Kapan kamu jadi pintar?!"
    Ingatlah apa yg ditunjukkan oleh penduduk Kepulauan Solomon tadi. Mereka membuktikan bahwa setiap kali kita mulai berteriak, kita mulai "mematikan roh" pada makhluk hidup atau orang yg kita cintai.
    Maka, coba untuk berhenti berteriak dan berkata kasar pada orang-orang di sekitar kita. Mari belajar mengendalikan setiap ucap kata sehingga apapun perkataan yg keluar dari mulut kita, akan menjadi berkat bagi orang lain.
    Pastikanlah dg kata2 Positif: Pikiran, Ucapan&Perbuatan yang Positif tiap hari !

    BalasHapus
  8. 5 Mei 8:05
    Rabb..jika utk perjln di dunia ini, dari rumah kekantor, ke perniagaan, perlu persiapan, mengapa diri ini tdk paham bhw kematian hrs lebih dipersiapkan?.. Rabb.. Jika utk perjlnan antar kota, antar propinsi at antar negara, persiapan kami sdh begitu dipentingkannya, mengapa diri kami ini tdk menyadari bhw persiapan transit antar alam, tdk lebih kami pentingkan? Rabb.. Ajarkan kami ttg hikmah kehidupan dn kematian agar kami bisa menyambut dtgnya kematian dg baik, serasa mengubah kehidupan kami ke jalan2 kehidupan yg engkau ridhoi. Rabb..jgn Engkau hinakan kami dihari kematian kami dn jgn Engkau susahkan kami krn perbuatan2 buruk kami. AmpunanMu lebih besar dari dosa dan maksiat kami. MaafMu masih jauh lebih bsr dp kesombongan dn keserakahan kami. Pd kebesaranMu kami berharap agar kami bisa Engkau perkenankan menjadi orang yg baik, orang yg saleh disisa kehidupan kami ini..Aamiin YRA

    BalasHapus
  9. Tangga Anak Shaleh
    " Ya Allah, kami mohon kepada-Mu keselamatan agama, kesehatan jasmani, bertambah ilmu dan berkah rejeki, Dapat bertaubat sebelum mati, mendapat rachmat ketika mati dan memperoleh keampunan setelah amti. Ya Allah, mudah-kanlah kami pada gelombang sakaratul maut, dan lepaskanlah dari api neraka dan mendapat kema'afan ketika dihisab-Nya. Ya Allah janganlah diguncangkan hati kami setelah mendapat petunjuk, berilah kami rahmat. Engkau maha pemberi. Ya Allah berilah kami kebajikan di dunia dan kebajikan di akhirat, peliharalah kami dari azab api neraka ".
    Selamat ULTAH semoga panjang umur dan sukses selalu.Aamiin.

    BalasHapus
  10. DISIPLIN KETAT
    PENDERITA GAGAL GINJAL
    Tidak mudah bagi penderita gagal ginjal menjalani diet ketat serta menjalani pola hidup sehat secara disiplin. Tapi dengan cara itu, sambil tetap menjalani hemodialisis (HD - cuci darah), penderita gagal ginjal bisa mempertahankan kualitas hidupnya.
    Sungguh sulit bagi seseorang untuk menerima kenyataan harus menjalani cuci darah (hemodialisis - HD) seumur hidup, karena menderita gagal ginjal. Selain biayanya mahal, dampak ikutan dari proses cuci darah itu harus ditanggung. Kalau berhasil mendapatkan transplantasi ginjal yang cocok dan kembali hidup normal, masih beruntung. Sayangnya, banyak di antara mereka gagal karena tubuhnya menolak organ baru.
    Memang tidak mudah untuk mendapatkan donor ginjal. Seorang donor ginjal harus memenuhi beberapa syarat agar niat baiknya bisa membuahkan hasil. Di antaranya, badan harus sehat, terutama kedua ginjalnya, golongan darah, serta tipe jaringan ginjalnya sama dengan resipien (penerima). Kecuali itu, pembuluh arteri dan vena cocok satu sama lain agar ginjal donor mudah "ditempelkan".
    Sulitnya memperoleh donor ginjal itu mengharuskan kita yang masih sehat untuk merawat organ penyaring ini sebaik-baiknya kalau merasakan sesuatu kurang beres pada ginjal, misalnya terjadi infeksi ginjal atau penurunan fungsi ginjal karena diabetes. Jangan sampai kondisinya semakin buruk.
    Hati-hati terhadap infeksi
    Fungsi ginjal memang sangat penting. Yaitu menyaring darah, membuang zat-zat yang tidak berguna atau berbahaya bagi tubuh, serta menyerap kembali zat-zat yang berguna.
    Bagaikan pabrik pemurnian kotoran dalam tubuh, fungsi ginjal juga menjaga kandungan garam-garaman agar tetap stabil. Dalam waktu 24 jam tak kurang dari 180 l cairan urine primer diperas dari darah yang berasal dari jantung, lalu dimurnikan dalam ginjal. Dalam waktu yang sama, jumlah cairan urine yang dikeluarkan dari tubuh sekitar 1,5 l. Bayangkan saja kalau sampai "mesin" ini terganggu!
    "Penurunan fungsi ginjal bisa bersifat akut, bisa juga kronis," kata dr. Parlindungan, spesialis penyakit ginjal, dalam sebuah seminar di RS Siloam Gleneagles, Lippo Karawaci, Tangerang. Gejala keduanya mirip, misalnya volume urine tiba-tiba berkurang atau urine tidak keluar, pusing, mual, tidak bernafsu makan, lemas, sesak napas, kadar ureum dan kreatinin meningkat, dan terjadi gangguan elektrolit. Hanya saja pada gagal ginjal kronis biasanya badan sampai bengkak. Malah adakalanya mulut dan badan sampai berbau urine. Karena gejala munculnya secara bertahap, penurunan fungsi ginjal sering tidak dirasakan, tahu-tahu sudah parah.
    Dikatakan akut bila penurunan fungsi ginjal berlangsung tiba-tiba, tapi kemudian dapat kembali normal bila penyebabnya segera ditanggulangi. Kekurangan cairan atau darah akibat perdarahan, penurunan tekanan darah yang tidak dapat segera diatasi, luka bakar atau berkurangnya aliran darah ke ginjal karena aliran tertutup, obat yang bersifat toksik (racun), penyakit ginjal primer, trauma pada ginjal, dan tumor prostat merupakan beberapa penyebabnya.
    "Gagal ginjal akut harus segera dicari penyebabnya. Misalnya, kalau masalahnya karena infeksi, harus secepat mungkin diatasi," pesan dr. Parlindungan. Bila masalahnya pada kasus kekurangan cairan, tentu saja harus segera diatasi dengan pemberian infus di rumah sakit. Kecuali itu, diusahakan mengatur keseimbangan cairan yang masuk dan keluar dengan cermat serta mengatur keseimbangan elektrolit dan asam basa. Tidak kalah penting, mengatur asupan makanan baik melalui mulut maupun infus. Terkadang penderita gagal ginjal akut perlu menjalani cuci darah seperlunya, mungkin 1 - 2 kali saja.
    (Nanny Selamihardja)

    BalasHapus